Meskipun masalah ini sudah dapat dikendalikan, kekurangan vitamin A dapat berakibat fatal bila tidak segera ditangani. Pada anak-anak, kondisi ini bisa menyebabkan masalah penglihatan hingga kebutaan. 1 BAB I PENDAHULUAN 1. dapat memberikan petunjuk untuk menggerakkan dan melaksanakan upaya yang efektif dan efisien untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. 19Begitu pula vitamin, pada tahap pemrosesan dan pemasakan, banyak vitamin yang hilang bila menggunakan suhu yang tinggi. A. Kedaan gizi di masyarakat pada saat ini masih banyak berbagai masalah gizi yang. Sebuah program percontohan dari UNICEF dirancang untuk menyediakan informasi gizi penting untuk orang tua dan tenaga kesehatan. 349. Karena kebutuhan untuk memperoleh zat gizi dari makanan tidak dapat terpenuhi, maka timbul masalah gizi. Saat ini wasting masih menjadi masalah kesehatan masyarakat serius di Indonesia dengan prevalensi 12,1%. ) sebagai salah satu strategi untuk menanggulangi masalah kurang gizi. 2. Dalam kerangka tersebut ditunjukkan bahwa masalah gizi kurang dapat disebabkan oleh: 1. Sementara Pantauan Status Gizi (PSG) masalah gizi balita di Indonesia pada tahun 2016Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi: Nomor hotline Halo Kemenkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email [email protected], salah satunya dengan tidak memperhatikan pola makan. 1 Kerangka Teori. Stunting dianggap sebagai masalah kesehatan masyarakat yang berat apabila prevalensi stunting berada pada mulai dari rentang 30- 40%. gizi (Unicef 1998) dapat diketahui masalah gizi pada tahap kehidupan yang satu akan. Penyelesaian penyebab langsung biasanya menggunakan program penanganan gizi buruk di bidang kesehatan yang lebih banyak bersifat darurat dan mendesak seperti bantuan. Dalam rangka mendukung peningkatan pengetahuan gizi anak usia sekolah dasar, PERSAGI bersama UNICEF, WFP, bekerjasama dengan Kemendikbudristek, Kementerian Kesehatan dan Kementerian. Kerangka Konsep Gambar 2. Berikut kerangka teori yang digunakan dalam penelitian ini: 21 Bagan 2. Adapun faktor-faktor penyebab stunting adalah sebagai berikut: a. Penyebab langsung: Makanan dan penyakit dapat secara langsung menyebabkan gizi kurang. Faktor penyebab langsung pertama adalah makanan yang dikonsumsi, harus memenuhi jumlah dan komposisi zat gizi yang memenuhi syarat gizi seimbang. 1 thought on “ Konsep analisis masalah gizi menurut UNICEF ” Fita says: April 7, 2022 at 10:58 pm. Tidak Cukup Persediaan Pangan. In this regard, the Indonesia’s Presidential Regulation no. Masalah gizi lain pada ibu hamil adalah prevalensi anemia sebesar 37,1% dan tinggi badan <150 cm sebesar 31,3%. Soenardi. 2 di provinsi ini menempati urutan ke-10 mengalami masalah stunting, yaitu mencapai 28,8%, yang terdiri dari 6,1% sangat pendek dan 22,7% pendek sehingga mendekati masalah gizi yang berat. Setelah mengalami sejarah panjang pergizian masyarakat di. Kerangka Pikir Pembangunan Ketahanan Pangan dan Gizi Secara Sistemik 5. Achadi, 2019 Status gizi Maternal : TB/U, IMT pra-hamil, Anemi, PBBH, keterpaparan Bumil Pekerjaan terhadap asap rokok Pertumbuhan dan perkembangan janin BBL, PBL, Status Besi Bayi Ibu Penyakit Status Gizi Anak Kemanan Pangan di RT Higyene dan kesling;. Timbulnya masalah gizi pada anak usia di bawah dua tahun erat kaitannya dengan persiapan kesehatan dan gizi seorang perempuan untuk menjadi. Rekomendasi. 10 Besarnya angka prevalensi ini menunjukkan bahwa Indonesia masih mengalami masalah stunting yang cukup serius sehingga harus segera dicegah. Dalam kandungan, janin akan tumbuh dan berkembang melalui pertambahan berat dan panjang badan, perkembangan otak serta organ-organ lainnya. Tidak ada. Menteri Bambang Brodjonegoro berjanji untuk mengutamakan anak-anak di Forum Politik Tingkat Tinggi PBB. 1 Kerangka Pikir Penyebab Masalah GiziBeberapa faktor penyebab langsung dan tidak langsung terjadinya gizi kurang digambarkan dalam kerangka pikir UNICEF (1990). Data Riskesdas (2010), secara nasional bahwa status gizi anak umur 13-15 tahun prevalensi kekurusan adalah 10,1%. Masalah anak pendek (stunting) merupakan salah satu permasalahan gizi yang dihadapi di dunia, khususnya dinegara-negara miskin dan berkembang. kerangka pemikiran penurunan stunting (berdasarkan framework dari UNICEF dalam stranas stunting,menunjukkan bahwa kurangnya asupan gizi dan penyakit infeksi berulang adalah dua penyebab langsung (direct cause) dari stunting. Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 menunjukkan penurunan prevalensi stunting balita di tingkat nasional sebesar 6,4% selama 5 tahun, yaitu dari 37,2% (2013) menjadi 30,8% (2018). ) sebagai salah satu strategi untuk menanggulangi masalah kurang gizi. Permasalahan gizi merupakan salah satu permasalahan pada anak yang dialami oleh setiap negara khususnya pada balita salah satunya adalah stunting. GERAKAN SADAR GIZI DALAM RANGKA SERIBU HARI PERTAMA KEHIDUPAN (1000 HPK) 1 an an menangani masalah gizi. Kondisi gizi ibu hamil, bahkan sebelum hamil akan menentukan pertumbuhan janin. Baik anak dari keluarga yang mampu maupun tidak mampu. Kecenderungan Masalah Gizi Dan Tantangan Di Masa Datang ; Makalah pada Pertemuan Advokasi Program Perbaikan Gizi Menuju Keluarga Sadar Gizi, di Hotel. Menurut WHO, angka masalah kesehatan masyarakat diklasifikasikan serius jika memiliki persentase 10,0% - 14,0%, dan. Sebuah program percontohan dari UNICEF dirancang untuk menyediakan informasi gizi penting untuk orang tua dan tenaga kesehatan. Konsumsi pangan yang cukup dalam jumlah, aman, beragam, bergizi seimbang merupakan wujud yang harus dipenuhi oleh setiap orang. Penyebab Kurang Gizi (UNICEF) Dampak KURANG GIZI. Timbul gejala klinis thd khas, daya tahan tubuh menurun 4. 1 Indeks Massa Tubuh 2. Kerangka Aksi: Gizi Ibu (PDF, 2 MB) Kerangka Aksi: Makanan Pendamping ASI (PDF, 3 MB) Laporan Unggulan. Masalah gizi pada anak harus diperhatikan mengingat Indonesia harus terusStunting merupakan masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama. Yaitu AGB pada wanita remaja yang sering terjadi saati ini (Alamtsier, 2010). Kurang darah. Dampak jangka panjang stunting adalah menurunnya kemampuan kognitif dan prestasi belajar, kekebalan tubuh rendah, dan risiko potensi penyakit kencing manis, obesitas, jantung. b. Pendapatan merupakan faktor yang menentukan kuantitas dan kualitas pangan yang dikonsumsi (Berg 1986). Secara khusus, ibu perlu. 1. Sedangkan menurut Kurniawan et all (2001), masalah inti yang menjadi penyebab gizi kurang antara lain karena keadaan keluarga memburuk, pendidikan dan penyediaan bahan makanan tidak baik, serta kurangnya hasil pertanian, sehingga menyebabkan kurangnya ketersediaan makanan pada skala rumah tangga. 2010). Berdasarkan data Riskesdas tahun 2013 p. Angka tersebut terdiri atas balita yang. Gambar 2. 11 Kerangka Konsep Penelitan Berdasarkan uaraian diatas dapat. Program Intervensi. buruk dan juga masalah gizi kedua di negara berkembang (Renstra 2013). Muslimat NU se-Indonesia, baik di tingkat pusat ataupun di wilayah dalam rangka meningkatkan kesadaran tentang urgensi penerapan manajemen kebersihan menstruasi dan menurunkan angka perkawinan anak, melalui edukasi kepadaKeluarga Sadar Gizi (KADARZI) adalah suatu keluarga yang mampu mengenal, mencegah, dan mengatasi masalah gizi setiap anggotanya. 1. Nutritional status was the final result of. Hasil Penilaian Status Gizi (PSG) tahun 2016. A +. Data Riskesdas 2013 menunjukkan bahwa Kerangka konsep terjadi nya masalah gizi . Gambar II. UNICEF (dalam Dirjen Gizi 2004) mengemukakan bahwa faktor-faktor penyebab kurang gizi dapat dilihat dari penyebab langsung dan tidak langsung serta pokok permasalahan dan akar masalah. JAKARTA, 31 Juli 2021 – Menyambut Pekan Menyusui Sedunia yang dimulai esok hari, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan UNICEF menyerukan Pemerintah dan semua mitra untuk mendukung dan melindungi ibu di Indonesia agar mereka terus memberikan ASI secara optimal di tengah pandemi COVID-19. Kerangka Teori Masalah kesehatan merupakan masalah yang multikausal, sehingga penanganan dan solusi pemecahan masalah kesehatan juga harus dilakukan dengan pendekatan strategis yang multidisiplin. Faktor-faktor yang mempengaruhi status gizi menurut UNICEF (1998) (dalam Tinneke, 2008) yaitu terdiri dari faktor langsung, faktor tidakan masalah kurang gizi. Permasalahan tentang masalah gizi. Sedangkan menurut Supariasa, dkk (2002) status gizi sebagai ekspresi dari1. Anak-anak sekolah dasar merupakan salah satu kelompok yang rawan mengenai masalah gizi. (1989) mengemukakan bahwa masalah gizi yang terjadi di pedesaan salah satunya dipengaruhi oleh pengetahuan gizi ibu yang sangat rendah, para ibu tidak. Jakarta, 30 Desember 2020 – Untuk mendukung pembangunan bagi anak-anak di berbagai bidang seperti kesehatan, gizi, air dan sanitasi, pendidikan, perlindungan anak, dan kebijakan sosial, Pemerintah Indonesia dan UNICEF menandatangani Rencana Aksi Program Kerja Sama (Country Program Action Plan/CPAP) 2021-2025 senilai US$. Penentuan status gizi pada ibu hamil menurut Kemenkes, RI (2015) adalah normal jika LiLA ≥23,5 cm dan KEK jika LiLA. Highlights Indonesia is committed to successfully implement the Sustainable Development Goals by achieving the 2030 development agenda. Status gizi suatu keadaan tubuh yang diakibatkan oleh keseimbangan antara asupan zat gizi dengan kebutuhan. Konsekuensi yang terjadi pada anak adalah panjang atau tinggi badan anak lebih rendah dibandingkan anak seusianya. Secara khusus, status gizi remaja putri terkait erat dengan hasil kehamilan dan kesehatan serta kelangsungan hidup ibu dan anak. kerangka kerja, untuk mepermudah penggunaan dalam memecahkan masalah. Gambar 1. Lepas dari kemajuan yang sudah diraih dalam dua dasawarsa terakhir, sepertiga anak balita masih mengalami malnutrisi–stunting,. 669 balita Underweight 931. Faktor langsung yaitu penyakit infeksi, jenis pangan yang yang dikonsumsi baik secara kualitas maupun kuantitas. 20 19 Robert S. 18 3) Faktor gizi buruk Protein, iron, zinc, dan kalsium merupakan asupan gizi penting yang menjadi salah satu faktor yang berpengaruh secara langsung pada balita stunting dan pada ibu selama hamil, Protein, iron, zinc, dan kalsium dapat di peroleh dari makanan Pendamping – Air Susu Ibu dan yangLatar belakang: Stunting dan gizi kurang merupakan masalah gizi yang terjadi pada balita yang disebabkan oleh banyak faktor. (15-30% kebutuhan gizi) dalam rangka mewujudkan hidup sehat, aktif, dan produktifStunting adalah masalah gizi utama yang akan berdampak pada kehidupan sosial dan ekonomi dalam masyarakat. Kurangnya asupan makanan dapat menyebabkan tubuh mudah terserang penyakit infeksi bahkanan masalah kurang gizi. Gizi dan Kesehatan Masyarakat Oleh: Muhyidin, SKM Pengertian dan Ruang Lingkup Gizi dan Kesehatan Masyarakat Istilah gizi baru mulai dikenal di Indonesia sekitar tahun 1952-1955 sebagai terjemahan kata bahasa Inggris nutrition. (UNICEF) tahun 1990 tentang determinan penyebab tim-bulnya kekurangan gizi pada ibu dan anak. Mari memahami perbedaan antara wasting dan stunting karena keduanya adalah masalah gizi anak yang harus diwaspadai. Penilaian status gizi secara langsung dibagi menjadi empat. 1. Dalam rangka meningkatkan kesembuhan balita gizi buruk di layanan rawat jalan, diperlukan peran aktif dari keluarga dan masyarakat serta kolaborasi dari seluruh tenaga kesehatan yang terkait. Jawa. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline (kode lokal) 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan email kontak [at] kemkes [dot] go [dot] id. maka stunting akibat masalah gizi kronis tidak hanya terkait dengan masalah ekonomi. PENYEBAB MASALAH UNICEF (1988) telah mengembangkan kerangka konsep makro (lihat skema. Penentuan status gizi balita berdasarkan BB/U. Laporan Tahunan 2020 berisi ringkasan upaya UNICEF di Indonesia dalam setiap area program, uraian capaian-capaian utama, progres dan tantangan. Maka dengan adanya pedoman hukum nasional dan internasional, pemerintah Indonesia dan UNICEF akan terus melakukan kerjasama dengan tujuan agar eksploitasi anak ini dapat berkurang. kerangka pemikiran penurunan stunting (berdasarkan fra mework dari UNICEF dalam Strategi Nasional Stunting), menunjukkan bahwa kurangnya asupan gizi dan penyakit infeksi berulang adalah dua penyebab langsung (direct cause) dari stunting. Tujuan penelitian untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan status gizi pada anak balita di wilayah kerja Puskesmas Seberang Padang tahun 2014. 22 Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan mengembangkan indeks komposit ketahanan panganmaksimal. Dua faktor langsung penyebab stunting ini bergantung pada faktor-faktor yang mendasarinya (underlyingBeragam upaya UNICEF memenuhi hak-hak anak-anak Indonesia di tahun 2021 Files available for download (1) Hasil Kunci untuk Anak-anak Indonesia di Tahun 2021 (PDF, 2 MB). Permasalahan tentang masalah gizi. ) sebagai salah satu strategi untuk menanggulangi masalah kurang gizi. 16 Kerangka pikir UNICEF digunakan karena dalam menyusun peren-canaan model pengendalian atau intervensi perlu mem-pertimbangkan faktor determinan. Remaja dengan segala beban masa depan yang harus diraihnya sangat memerlukan gizi yang seimbang sebagai penunjangMasalah gizi menjadi masalah kesehatan masyarakat yang utama di negara berkembang termasuk Indonesia dan merupakan penyebab tidak langsung dari kematian ibu dan anak yang masih dapat dicegah (Puli, Thaha & Syam, 2014). 1 DAMPAK COVID-19 TERHADAP KEMISKINAN ANAK Jumlah anak dan remaja yang. B. Kerangka Konsep Gambar 1 Perbedaan Status Gizi Balita Berdasarkan Karakteristik Ibu dan Frekuensi Kunjungan Balita ke Posyandu Keterangan : = Diteliti = Tidak Diteliti Penjelasan : Berdasarkan teori United Nations Children’s Fund (UNICEF) (dalam Penilaian Status Gizi, 2017). modifikasi dari Kerangka Konseptual UNICEF, ACC/SCN, 2000 Penyebab Langsung Penyebab Tidak langsung Masalah Utama Masalah Dasar Ibu Hamil KEK Konsumsi gizi Penyakit tidak cukup Persediaan makanan tidak. Permasalahan tentang masalah gizi. 000 HPK. Prevalens status gizi balita nasional berdasarkan RISKESDAS 2010 untuk gizi buruk, gizi kurang, gizi baik, dan gizi lebih masing-masing adalah 4,9%, 13%, 76,2%, dan 5,8%. KM. 1 Tinjauan pustaka 2. stunting. Status Gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan penggunaan zat-zat Gizi. Status Gizi seseorang dapat ditentukan oleh faktorMasalah gizi merupakan gangguan kesehatan yang terjadi akibat ketidakseimbangan antara asupan dengan kebutuhan tubuh. 2. 15 Oktober 2019 Status Anak Dunia 2019:2. Berdasarkan kajian UNICEF, Ada tiga hambatan utama terhadap peningkatan gizi dan perkembangan anak di Indonesia: 1. Dalam dokumen Perkembangan Masalah Gizi Kurang Kaitannya dengan Kebijakan dan Program Ketahanan Pangan dan Perbaikan Gizi di Indonesia (Halaman 41-51) Menurut UNICEF (1998), penyebab timbulnya KEP pada anak balita terdiri dari beberapa tahapan, yaitu penyebab langsung, tidak langsung, akar. Data yang digunakan pada umumnya dari data Kor Susenas 1995, 2000, 2002 dan 2003. Gambar 1. 1 thought on “ Konsep analisis masalah gizi menurut UNICEF ” Fita says: April 7, 2022 at 10:58 pm. Seperti masalah gizi lainnya, tidak hanya terkait masalah kesehatan, namun juga dipengaruhi berbagai kondisi. Pada tahun 1990, UNICEF telah mengembangkan kerangka konseptual penentu status gizi anak (Gambar 1). Status Gizi kurang Keadaan kesehatan tubuh balita akibat konsumsi, penyerapan, dan penggunaan zat gizi makanan yang diukur berdasarkan indikator BBU dengan z-score yang selama minimal satu tahun tidak melewati -2 SD Kemenkes 2012, Supariasa, 2002 Wawancara mendalam Pedoman wawancara 2. Asupan energi yang kurang juga dapat menyebabkan masalah Gambar 1. Kerangka Aksi. Menurut UNICEF, stunting didefinisikan sebagai persentase anak-anak usia 0 sampai 59 bulan, dengan tinggi di bawah minus (stunting sedang dan berat) dan minus tiga (stunting kronis) diukur dari standar pertumbuhan anak keluaran WHO. Buku pelatihan ini disusun untuk melengkapi Pedoman Penanganan Gizi dalam Penanggulangan Bencana yang telah terbit pada tahun 2018, serta Pedoman Pelaksanaan Respon Gizi Pada Masa Tanggap Darurat yang diterbitkan pada tahun 2020. 4 Situasi konsumsi pangan nasional tahun 2016 dari aspek rata–. dan kurang di Indonesia mencapai 19,6%, pendek 37,2%, kurus 12,1%, dan . Modifikasi oleh Endang L. PENDAHULUAN Gizi adalah suatu proses Organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absopsi,. Penyebab langsung. informasi yang akurat tentang gizi ibu, bayi, dan balita. masalah gizi, bagan 1 (Unicef, 19982) menunjukkan secara sistimatis determinan yang berpengaruh pada masalah gizi yang dapat terjadi pada masyarakat. 5. KERANGKA PEMIKIRAN. dengan peninjauan kembali kerangka hukum dan kebijakan terkait. Istilah Definisi Istilah Cara Ukur Alat Ukur 1. , 2020). dalam kerangka Unicef konsumsi pangan adalah salah satu faktor langsung yang dapat mempengaruhi masalah gizi termasuk masalah stunting. Di Indonesia, stunting merupakan masalah serius dan masalah gizi utama yang dihadapi (Kemenkes RI, 2018). PENYEBAB MASALAH UNICEF (1988) telah mengembangkan kerangka konsep makro (lihat skema. Dalam kerangka tersebut ditunjukkan bahwa masalah gizi dapat disebabkan oleh: Usia balita, terutama hingga usia 2 tahun merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan anak yang sangat penting. Surveilans Gizi. dalam peningkatan kategori status gizi berdasarkan IMT. Lepas dari kemajuan yang sudah diraih dalam dua dasawarsa terakhir, sepertiga anak balita. Artinya, sekitar satu dari empat anak balita (lebih dari delapan juta anak) di Indonesia mengalami stunting. Seorang anak yang mengalami stunting sering terlihat seperti anak dengan tinggi badan yang normal, namun sebenarnya mereka lebih pendek dari ukuran tinggi badan normal untuk anak seusianya. Ada tiga faktor utama yang. Baik tenaga kesehatan maupun tuan rumah juga diwajibkan mencuci tangan. Ada perbedaan kualitas sarapan antara siswi suspect anemia dan non suspect anemia. 1. Menurut laporan Unicef, jumlah penduduk yang menderita kekurangan gizi di dunia mencapai 767,9 juta orang pada 2021. Indonesia merupakan negara urutan Di tengah terhentinya layanan kesehatan di Kupang akibat pembatasan sosial terkait COVID-19, keluarga-keluarga belajar cara mendeteksi kondisi gizi buruk. Status Gizi Masalah gizi pada hakekatnya adalah masalah kesehatan masyarakat, dan penyebabnya dipengaruhi oleh berbagai faktor yang terkait satu dengan yang lainnya (Supariasa, 2003). UNICEF Dalam Mengatasi Sanitasi Lingkungan 2015. Faktor yang menjadi penyebab yang mendasari (underlying cause) masalah kekurangan gizi pada level keluarga adalah tidak cukup akses terhadap pangan, pola asuh anak. Status gizi dipengaruhi oleh 2 faktor, yaitu langsung dan tidak langsung. Kurang pemberdayaan wanita dan keluarga, Gambar 1. 3 Beberapa masalah dalam pemberian ASI . e-PPGBM Agustus 2022 (data 15 Januari 2022) 2. Selain masalah anak kurus, terdapat juga masalah anak gemuk, yaitu Anak Usia Sekolah Gemuk (Laki-laki) adalah 9,5%, sedangkan prevalensi nasional Anak Usia Sekolah Gemuk (Perempuan) adalah 6,4%. Ketika tubuh mengalami defisiensi nutrisi tertentu, proses normal tubuh dapat terganggu. Melalui program Scaling Up Nutrition (SUN) diharapkan dapat memperkuat komitmen dan rencana aksi percepatan perbaikan gizi, terutama penanganan gizi sejak 1000 hari dari masa kehamilan hingga anak usia 2 tahun (Black et al, 2013). Di Indonesia, masalah stunting masih menjadi fokus utama terkait isu di bidang kesehatan bagi pemerintah Indonesia. seimbang dan keluarga sadar gizi. Dalam kerangka tersebut ditunjukkan bahwa masalah gizi kurang dapat disebabkan oleh: Penyebab langsung Penyebab tidak langsung Solusi Permasalahan Gizi Masyarakat Menurut Hadi. Rendahnya pendapatan (keadaan miskin) merupakan salah satu sebab rendahnya konsumsi pangan. Jika masalahnya bersifat kronis, maka akan mempengaruhi fungsi kognitif anak, yaitu tingkat kecerdasan yang rendah, dan mempengaruhi kualitas sumber daya manusia. Tatalaksana gizi kurang: Layanan untuk menyelamatkan dan merawat anak-anak yang mengalami gizi kurang dan ibu yang kekurangan gizi harus dipertahankan dan disesuaikan, diantaranya dengan meminimalkan kunjungan langsung untuk perawatan dan lebih banyak memberikan persediaan Permasalahan Gizi Masyarakat UNICEF (1988) telah mengembangkan kerangka konsep makro (lihat skema. Berdasarkan hasil SSGI 2021, prevalensi stunting menunjukkan penurunan dari 27,7% di tahun 2019 menjadi 24,4%. Sehingga upaya perbaikan gizi akan lebih efektif dengan selalu mengkaji faktor penyebab tersebut. Hipotesis 1. Peringatan hari Gizi diawali dengan terbentuknya Juru Penerang Makanan oleh Lembaga Makanan Rakyat pada 25 Januari 1960, sebagai cikal bakal pengkaderan tenaga gizi di Indonesia. Masalah stunting cukup serius. pada. Melihat Gambar tersebut penanganan masalah gizi akhirnya tidak sederhana karena membutuhkan penanganan multi dimensi dan secara holistik dari berbagai.